Kamis, 11 Maret 2010

Tips Bertahan dalam Sepakbola









Tim sepakbola amatir biasanya paling lemah dalam urusan bertahan (defending). Yang demikian ini karena mereka lebih banyak tahu tentang cara menyerang daripada cara bertahan. Mereka hanya beranggapan bahwa sepakbola adalah bagaimana menyerang dengan menawan. Kebanyakan mereka tidak punya perhatian yang besar terhadap seni bertahan. Ini berbeda dengan tim-tim sepakbola profesional yang sangat memperhatikan pertahanan. Bahkan, sebagian diantara mereka tidak segan-segan menerapkan sepakbola ’antifootball’ (yakni dengan cara bertahan total sampai-sampai seolah-seolah melupakan serangan) karena tidak ingin kalah dari lawannya (minimal kosong-kosong). Bagaimanakah bertahan itu? Berikut ini beberapa catatan penting seputar seni bertahan.

Pertama: Dalam sepakbola, ada dua cara utama untuk bertahan : 1.Mark-the-ball defense (zonal defense, block defense), yang prinsipnya adalah menciptakan pagar (block) atau lapis-lapis defender terhadap bola yang sedang dikuasai lawan dan memasuki daerah pertahanan kita. Cara bertahan ini bisa dikatakan hemat energi. 2.Man-to-man defense (personal defense), yang dilakukan dengan cara menempel (mengawal) beberapa pemain lawan secara individual, ketika tim lawan sedang menguasai bola dan bola memasuki daerah kita. Kita bisa menempeli dua atau tiga penyerang lawan, atau bahkan hanya menempeli satu orang penyerang lawan yang dianggap paling membahayakan. Seorang penempel (marker) haruslah seorang yang mahir mengumpan (buat apa bisa merebut bola tetapi kemudian tidak bisa mengumpankannya secara baik), pandai membaca keadaan, mahir melakukan tackling, berfisik kuat, dan memahami posisi timnya (sehingga tahu kapan harus menekan bola kedalam dan kapan harus menekan bola keluar). Jika Anda menempel seorang lawan, bisa juga Anda meminta teman kita untuk ganti menempel sang lawan tersebut ketika sang lawan tersebut mendekat ke teman kita tersebut.

Kedua: Ketika bertahan, usahakan untuk selalu berada diantara lawan dan gawang Anda. Tutuplah gawang Anda.

Ketiga: Bagi seorang defender, terutama last defender, yang harus menjadi perhatiannya adalah bola, bukan gerakan tubuh lawan. Sampai-sampai muncul ungkapan : ”Lawan boleh lewat asalkan bolanya tidak lewat”.

Keempat: Bertahan hendaknya dilakukan secara berlapis, sehingga jika lawan bisa melewati seorang defender akan ada defender lainnya yang sudah siap menghadang. Pertahanan dikatakan tebal (deep) jika memiliki banyak lapis pertahanan. Semakin tebal pertahanan tim kita berarti semakin baik. Demikian pula, jika tim kita kehilangan bola maka hendaknya sejumlah pemain segera berlari ke belakang untuk membentuk lapis-lapis pertahanan. Akan tetapi, tidak kemudian semua pemain berlari mendekati gawangnya. Mesti ada para pemain tengah dan depan yang tetap bersiap agak jauh dari gawang untuk bersiap melakukan serangan balik. Sementara itu, pertahanan dikatakan rata (flat) jika hanya memiliki satu lapis pertahanan saja. Ketika menerapkan pertahanan yang rata, dengan mudah kita bisa menciptakan perangkap offside.

Kelima: Jika Anda adalah last defender, setidak-tidaknya hambatlah (ulur-ulurlah) pergerakan lawan sambil menunggu teman-teman Anda membantu pertahanan.

Keenam: Ketika menghadang lawan, sebisa mungkin Anda tetap tegak dan seimbang, karena seringkali lawan melakukan manuver yang menuntut Anda untuk tetap bisa mengejar dan menghadangnya.

Ketujuh: Ketika menghadang lawan, Anda tidak harus bisa merebut bola darinya. Setidak-tidaknya, Anda bisa menghalanginya untuk bisa mengumpan kepada temannya atau Anda bisa mempersempit ruang geraknya untuk menusuk ke daerah pertahanan Anda. Demikian pula, bayangilah setiap pemain lawan yang potensial untuk diberi umpan.

Kedelapan: Jika Anda menghadang atau membayangi penyerang lawan yang sedang membawa bola di sepertiga pertahanan Anda, bayangilah ia secara longgar (jangan terlalu dekat kepadanya) karena jika Anda terlalu dekat maka ia akan lebih mudah lepas dari Anda.

Kesembilan: Dalam keadaan yang sangat berbahaya dan genting, seorang defender disarankan untuk melakukan sapu bersih (clearing).

Kesepuluh: Seorang defender harus berusaha sebisa mungkin untuk tidak terjatuh atau mati langkah. Jadikan sliding tackle sebagai pilihan terakhir, karena jika Anda melakukan sliding tackle maka Anda terjatuh sehingga akan sulit jika ternyata bola tidak berhasil Anda curi sementara lawan masih berdiri tegak.

Kesebelas: Hendaknya tim Anda selalu mengantisipasi serangan balik lawan.

Keduabelas: Menciptakan perangkap offside juga termasuk bagian dari bertahan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantapp Brooo ~

Follow This Blog