Bukan perjuangan jika tidak ada pengorbanan. Setiap pengorbanan pasti berkonotasi sakit, pedih, perih, pahit, duka, terhina atau berkurangnya sesuatu yang kita miliki. Semakin banyak pengorbanan itu semakin banyak rasa sakit yang kita alami, tapi semakin cepatlah kita sukses.
Apa saja yang kita korbankan? yang pasti waktu, tenaga, pikiran, dan materi bahkan kebebasan. Sayang sekali memang, tapi itulah hidup. Untuk memperoleh kesenangan mesti melalui jalan berliku dulu.
Seperti seorang anak yang berharap bisa berlari. Tahap perjuangannya cukup panjang dan melelahkan. Mulai dari belajar merangkak, duduk, belajar berdiri, melangkah, berjalan, hingga akhirnya bisa berlari. Berapa kali dia jatuh, tentu tak terhitung. Seberapa besar rasa sakit yang dialami, tentu banyak
Atau seperti menanam pohon mangga, untuk sampai tahap pembuahan bukan waktu yang singkat. Dimulai menanam dengan bibit unggul, merawat setiap saat, menyiramnya tanpa henti, memberi pupuk, dan lain sebagainya. Hingga tiba saatnya pohon itu, kita memetiknya sepanjang tahun tanpa harus menyiramnya lagi kerena pohon itu sudah bisa cari makan sendiri (fasif income).
Apakah setiap perjuangan dan pengorbanan pasti menghasilkan? belum tentu. Bisa jadi Anda semakin terpuruk, miskin dan semakin sakit. Kenapa? Jika perjuangan yang Anda lakukan tidak tuntas; Anda berhenti di tengah jalan. Dan inilah yang dilakukan banyak orang. Ironisnya, hanya beberapa langkah lagi sukses. dia berhenti karena berpikir tak mungkin berhasil.
Tak sedikit pula yang akhirnya menemukan kesuksesan setalah sekian lama banting tulang. Manis sekali, indah dan penuh tawa. Mereka yang tidak berhenti berjuang. Terus berlari hingga menemukan finish. Ketika sukses, rasa sakit itu tiba-tiba hilang, berubah menjadi mimpi yang begitu indah.
Pengorbana hanyalah sementara. Sakit dalam perjuangqan hanyalah sebentar. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya. Karena itu, jangan pernah menyerah.
source: http://www.tohanasrudin.com
source: http://www.tohanasrudin.com
1 komentar:
seTUju !!
Posting Komentar