Rabu, 23 April 2014

Italia Tak Melulu Soal Catenaccio

Satu dasawarsa silam Italia terkenal sebagai tim dengan pertahanan terbaik di dunia berkat filosofi catenaccio (pertahanan gerendel) mereka. Filosofi permainan tersebut bisa diterapkan dengan baik karena Italia memiliki segudang pemain bertahan (bek) yang mampu menunjang strategi tersebut. Sebut saja nama-nama tenar macam Marco Materazzi, Fabio Grosso, Fabio Cannavaro, Paolo Maldini dan Alessandro Nesta mampu membuat gentar para striker lawan berkat kepiawaian mereka dalam membaca arah serangan dan kelebihan mereka dalam meredam serangan dari skema bola-bola atas. Seorang bek seyogyanya bertugas dalam menghalau serangan lawan dan menjadi benteng terakhir pertahanan tim saat menerima serangan tim lawan. Akan tetapi ada beberapa bek Italia yang tidak hanya handal dalam bertahan, tetapi mampu bermain apik saat menyerang. Tidak jarang dalam situasi tersebut bek-bek Italia dengan naluri bertahan dan menyerang sama bagusnya bisa menorehkan gol dalam suatu pertandingan.. Pertahanan mereka dengan didukung oleh bek kelas dunia sangat susah ditembus oleh barisan penyerang lawan-lawan mereka. Namun tidak jarang para bek dari negeri pizza ini mampu memecah kebuntuan tim berkat kejelian mereka mengkonversi peluang menjadi sebuah gol. Pada perhelatan Piala Dunia 2006 silam Italia memiliki dua bek produktif dalam diri Materazzi dan Grosso dimana keduanya menyumbang masing-masing dua gol untuk timnas mereka saat itu. Jika Materazzi lihai dalam mencetak gol saat situasi set piece, lain lagi dengan Grosso yang memiliki kemampuan menusuk dari sektor sayap untuk kemudian menjebol gawang lawan berkat akurasi tembakan dan kecepatan berlarinya.  Puncaknya adalah saat Marco Materazzi mampu mengubur asa Perancis pada event yang sama melalui golnya menyambut sepak pojok Andrea Pirlo. Materazzi dengan lihai memanfaatkan keunggulan postur tubuhnya serta kelengahan bek perancis dalam mengantisipasi set piece. Pada akhirnya golnya tersebut mampu menyamakan kedudukan hingga peluit panjang berbunyi dan Italia berhasil keluar sebagai kampiun Piala Dunia lewat drama adu penalti. 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

pretty nice blog, following :)

Follow This Blog