Minggu-minggu ini bisa dibilang minggu-minggu 'Peak' bagi mahasiswa, khususnya para mahasiswa perantauan di Surabaya yang berasal dari Bali dan tinggal di sebuah asrama milik Pemprov Bali bernama Asrama Mahasiswa Bali "Tirtha Gangga". Minggu puncak dimana banyak tugas dan PR yang datang silih berganti bak kedatangan salesmen door to door yang kehadirannya di rumah kita masing-masing tidak pernah diharapkan.
Sore itu selepas pulang kuliah seperti biasa kami menggelar acara Bioskop Kamar Curut (BKC) Curut adalah nama anggota asrama yang kamarnya sering kami satroni untuk dijadikan homebase nonton film, ya bisa dibilang ini adalah ajang nonton film bareng anak asrama dan biasanya kami memutar film-film horor produksi negeri gajah putih yang masih tetangga'an dengan Indonesia. BKC seperti biasa dimulai agak malam selepas kami selesai mandi dan makan, lalu saya putar film yang sudah disiapkan. saat sedang asik nonton film horor (saya bener-bener terhanyut dan menghayati film horor tersebut sampai terkencing-kencing saking takutnya) dan pas lagi pertengahan film saya dan kawan-kawan yang sedang nonton diberi tahu bahwa ada satu teman kami yang mendadak sakit dan sekarang sedang dibawa ke Rumah Sakit (RS) Haji untuk didiagnosa ia sedang terkena penyakit apa. alhasil kami yang sedang seru-serunya nonton film pun merelakan waktu kami nonton untuk menyusul kawan kami yang namanya Nyaplir (dalam Bahasa Bali, Nyaplir itu bisa berarti meleset atau tidak tepat sasaran, Hahaha) ke RS. Haji.
Singkat cerita sesampainya di RS. Haji kami langsung mendapat kabar bahwa Nyaplir positif terkena Demam Berdarah (DB) lalu kami pun bergegas mencari di kamar mana Nyaplir dirawat. Teror psikologis terjadi mulai saat itu, kami yang baru saja menonton film horor masih terbayang dalam bayangan kami sosok hantu yang kami tonton barusan, apalagi di rumah sakit tersebut kami menggunakan lift untuk naik ke lantai atas tempat kamar Nyaplir. Alhasil kami pun menjadi phobia mendadak akibat ke rumah sakit sehabis nonton film horor yang ada hantu wanita di lift. Ketakutan kami makin menjadi-jadi saat kami ternyata keliru naik lift yang seharusnya kami naiki di ujung koridor rumah sakit. Lift yang salah kami naiki tersebut malah membawa kami ke sebuah lantai yang gelap dan lampunya mati semua, hanya ada sedikit cahaya dari gedung seberang yang menembus lewat sela-sela kaca. Keringat dingin pun mulai keluar dan mulut kami komat-kamit membaca Gayatri Mantra kalau-kalau hantu yang kami saksikan di film tadi muncul persis di hadapan kami. Unik memang kami terbawa ketakutan yang luar biasa, sebelumnya saya apabila bepergian ke rumah sakit pada tengah malam seperti itu tidak pernah ketakutan seperti sekarang ini, yah beginilah efek dari nonton film horor :p.
Pada akhirnya tidak ada apapun yang terjadi pada kami dan kami semua sampai di kamar Nyaplir dengan selamat. Teman-teman lain yang menunggu kedatangan kami di kamar Nyaplir pun tertawa terbahak-bahak mendengar betapa pengecutnya kami. Sial memang sudah ketakutan setengah mati, lalu malah diketawain pula. Last but not least sebelum saya akhiri tulisan ini, saya punya sedikit pesan bagi yang membaca tulisan ini : "Menonton film horor sebelum pergi ke rumah sakit tengah malam itu adalah sebuah KESALAHAN"